Ada sebuah pertanyaan soal headstand dari seseorang di media sosial. Kira-kira begini inti pertanyaannya: “Apakah kunci yang terpenting dalam handstand? Karena saya sudah mencoba tapi saat mengangkat kaki ke atas, selalu tidak bisa.”
Lalu seseorang yang lain menjawab. Menurutnya, itu berarti kekuatan otot inti (core muscles) si pelaku headstand masih lemah.
Jawaban soal kekuatan otot inti (core strength) sebagai satu kunci utama keberhasilan inversion poses sebenarnya tidak sepenuhnya salah. Namun, sayangnya juga kurang tepat.
Di sinilah kita perlu memahami bahwa jawabannya bukan sesederhana YA atau TIDAK. Jika Anda cuma berharap jawabannya sesederhana itu, setop membaca di sini karena Anda akan bosan dengan tulisan ini.
Core Penting Tapi Bukan Kunci Utama
Sebenarnya penjelasan saya ini selaras dengan apa yang dikatakan oleh Jenni Rawlings, seorang guru yoga yang lebih mengutamakan pendekatan sains terhadap alignment dan teknik asana yoga daripada dogma-dogma yang ditandai dengan “kata guru”.
Sebagai pembelajar kita memang susah untuk terlepas dari pengaruh guru kita tapi akan selalu lebih baik jika kita bisa bersikap skeptis dan kritis. “Apa iya benar begitu?” kira-kira pertanyaan itulah yang saya lontarkan dalam kepala. Terapkan dan rasakan dulu di badan kita saat latihan baru kemudian mengiyakan. Memang susah tapi perlu.
Nah, kembali ke pembahasan soal kunci utama inversion. Dalam tulisannya yang berjudul “Do You Need a Strong Core for Handstand?”, Rawlings menyatakan bahwa meskipun banyak yang mengajarkan bahwa kekuatan core (otot inti) adalah kunci untuk handstand, Rawlings berpendapat kekuatan otot inti bukanlah kunci utama.
Secara biomekanik, handstand membutuhkan aktivasi seluruh otot tubuh. Namun, core (otot perut bagian depan) sebenarnya tidak bekerja melawan resistensi yang besar karena torso berada dalam posisi vertikal terhadap gravitasi. Yang benar-benar bekerja keras melawan resistensi adalah bahu dan tubuh bagian atas, ungkap Rawlings.
Namun demikian, core tetap memiliki peran penting. Saat handstand, tubuh cenderung membentuk lengkungan seperti pisang (banana shape). Supaya garis badan bisa lurus 100%, kita harus menggunakan kekuatan otot inti badan.
Tergantung Teknik Entry
Lain halnya jika seseorang melakukan teknik handstand press, yang memang mengharuskan gerakan yang terkendali dan kekuatan otot inti yang lebih baik dari rata-rata.
Meski pose “banana” tidak berbahaya, kebanyakan orang lebih suka mempertahankan garis lurus. Untuk menahan agar tidak melengkung dan mempertahankan garis lurus, dibutuhkan kerja core. Jadi, diperlukan kekuatan core dasar untuk mencapai bentuk handstand yang ideal.
Pengecualian berlaku untuk handstand press – variasi handstand tanpa momentum di mana seseorang melipat tubuh ke depan dan mengangkat kaki ke posisi handstand dengan gerakan terkontrol. Dalam gerakan ini, kekuatan core memang sangat penting dan bisa dianggap sebagai faktor kunci.
Klik link berikut ini untuk membaca penjelasan selengkapnya mengenai FONDASI 3 POSE INVERSION. (*/)

Leave a Reply