DIABETES akhir-akhir ini sudah menjadi salah satu penyakit yang paling menakutkan bagi masyarakat dunia, termasuk Indonesia.
Data statistik global menerangkan bahwa tercatat setidaknya ada 347 jiwa penduduk dunia yang menderita diabetes, menurut jurnal Lancet tahun 2011.
Angka ini trus bertambah dengan gaya hidup modern yang minim aktivitas fisik dan asupan yang kurang sehat.
Tak cuma orang dewasa, anak-anak pun menjadi korban akibat pola hidup dan jenis makanan yang mereka konsumsi sekarang banyak mengandung gula dalam jumlah yang berlebihan bagi tubuh mereka.
Lalu apakah yoga bisa menjadi salah satu solusi agar kita bisa terhindar atau setidaknya bisa mengendalikan diabetes ini?
‘Mainkan’ Intensitas
Dari temuan sebuah studi yang dilakukan sejumlah ilmuwan India yang dimuat hasilnya di International Journal of Yoga (ijoy.org.in), diketahui yoga bisa membantu kita terhindar dari diabetes dengan syarat bahwa latihan asana yoga kita harus lebih lama dan intensitasnya lebih tinggi.
Jadi latihan asana yang intensitas ringan seperti Yin Yoga atau Restorative Yoga atau Yoga Nidra jelas tidak bisa membantumu dalam mencegah diabetes karena intensitasnya rendah.
Jenis yoga yang bisa membantu mencegah diabetes ialah yang berintensitas sedang atau moderat ke atas, misalnya Hatha Yoga, Vinyasa Yoga yang durasi latihannya bukan sekadar 5-10 menit tapi 30 hingga 1 jam. Intinya pola hidup harus lebih aktif.
Faktor-faktor Penentu
Ini karena sebagian praktisi yoga dalam studi tersebut ditemukan masih terkena diabetes padahal mereka rajin beryoga.
Lalu apa yang salah?
Ternyata ada peran faktor keturunan. Mereka yang orang tua atau kakek neneknya memiliki diabetes berisiko lebih tinggi terkena penyakit yang sama.
Ada juga faktor gender. Pria lebih berisiko terkena diabetes ini daripada wanita.
Dan juga faktor lama latihan yoga. Makin lama seseorang sudah menjalani latihan yoga, risiko diabetes juga makin tinggi ternyata.
Saya duga karena badan sudah beradaptasi dengan gerakan-gerakan yoga sehingga tidak lagi menguras energi tubuh.
Maka dari itu, para praktisi yoga yang sudah sekian lama beryoga mesti menaikkan intensitas latihannya agar manfaat anti diabetes yoga bisa terasa.
Faktor bekerja tidaknya seseorang juga berpengaruh. Mereka yang pengangguran berisiko leboh tinggi terkena diabetes dibandingkan yang bekerja.
Jika ada kecanduan pun seseorang bisa mengalami peningkatan risiko diabetes. Mereka yang kecanduan narkoba, tembakau, alkohol bisa mengalami risiko diabetes lebih tinggi dari mereka yang tidak memiliki adiksi. (*/)