DENGAN berkecamuknya genosida terhadap Palestina oleh Israel, sentimen antisemitis makin meningkat pula di seluruh dunia. Termasuk di dunia yoga.
Sebagian yogi menyadari adanya fenomena “omwashing” yang terjadi di Israel.
Omwashing ini dilakukan oleh yogi-yogi Israel yang menggunakan yoga dan meditasi untuk kepentingan kelompok mereka sendiri dengan mengabaikan fakta penindasan dan konflik berdarah yang terus terjadi dan memakan korban di pihak Palestina pula.
Namun demikian, patut diakui bahwa ada juga sumbangsih positif seorang yogi berdarah Yahudi pada perkembangan yoga sehingga bisa sampai seperti yang kita lihat sekarang ini.
Adalah Yehudi Menuhin, seorang pemain biola berdarah Yahudi-Rusia kelahiran New York tanggal 22 April 1916 yang pertama kali tahu soal yoga di tahun 1948.
Kala itu ia membaca sebuah buku kecil soal yoga di ruang tunggu kantor kerja seorang ahli osteopath. Ia mengakui langsung terpukau oleh yoga.
Sebagai pemain biola, bakatnya yang luar biasa membuatnya menjadi seorang prodigy. Di usia 7 tahun, ia sanggup memainkan “Violin Concerto” karya Mendelssohn dengan apik. Penampilannya tersebut membuatnya tersohor di seantero negeri Paman Sam.
Saat dewasa pun kariernya sangat cemerlang. Ia bahkan dianggap sebagai salah satu pemain biola terbaik di abad ke-20.
Sekitar tahun 1950, Menuhin bertemu dengan B.K.S. Iyengar untuk pertama kalinya di kota Mumbai.
Menuhin sebetulnya merasa capek sekali tetapi karena ia antusias, pertemuan yang ia duga bakal berjalan singkat malah molor menjadi 3,5 jam.
Dari pertemuan tersebut pertemanan Iyengar dan Menuhin pun mulai terbangun. Pertemanan ini bakal terus bertahan hingga ajal menjemput Menuhin di tahun 1999.
Sebagai murid yoga, Menuhin sangat fokus dan berdedikasi. Ia berinteraksi dengan Iyengar secara teratur dan terus berlatih meski mereka tidak bertatap muka.
Di kelas pertamanya dengan Iyengar, tubuh Menuhin masih dalam kondisi bermasalah. Ia mengakui selalu merasa lelah, tak bisa rileks sedetik pun, insomnia di malam hari. Mirip dengan gangguan yang dialami banyak orang saat ini.
Kemudian setelah mengikuti program yoga yang disusun Iyengar, masalah sakit otot yang dialami Menuhin perlahan menghilang.
Mulai berlatih yoga sejak umur 36 tahun, Menuhin terus berlatih hingga hampir 50 tahun kemudian.
Sejak perkenalan dengan Iyengar, Menuhin seolah menjadi jembatan bagi Iyengar untuk menuju masyarakat Barat.
Menuhin secara sukarela menyusun jadwal mengajar bagi Iyengar yang saat itu masih belum banyak dikenal di luar India.
Berkat bantuan Menuhin, Iyengar melalangbuana ke London, Swiss, Paris dan sejumlah kota besar dunia untuk mengajar yoga pada orang-orang Eropa yang ingin tahu apa itu yoga sesungguhnya.
Menuhin juga berguru pada Indra Devi, rekan Iyengar. Kedua mahaguru itu adalah dua murid terkemuka dari Krisnamacharya, Bapak Yoga Modern.
Satu murid Krisnamacharya lainnya yang tak kalah populer ialah Shri K. Pattabhi Jois, pendiri Ashtanga Vinyasa Yoga.
Tahun 1953 majalah Amerika Life menerbitkan foto-foto Menuhin yang sedangmemperagakan pose-pose yoga.
Pengaruh yoga bahkan masuk hingga ke karier musik Menuhin. Dalam bukunya “Violin: Six Lessons with Yehudi Menuhin”, ia merinci sederet asana yoga yang sudah ia pelajari dari B.K.S. Iyengar dalam satu bab tersendiri.
Lalu ia menulis dalam bab di bukunya tersebut: “Latihan yoga ini seharusnya menjadi bagian penting dari latihan rutin calon pemain biola maupun pemain biola profesional manapun”.
Meski awalnya cuma belajar Hatha Yoga dalam bentuk pose/asana, Menuhin lanjut belajar juga soal meditasi.
Dari latihan meditasinya tersebut, Menuhin yakin bahwa keajaiban bisa muncul dalam perpaduan antara pikiran dengan intuisi.
Performanya bermain biola makin memukau dan membuat rekan-rekannya bertanya-tanya apa yang terjadi di balik itu. Menuhin menjawab itu semua karena yoga.
Tahun 1979, Yehudi membantu menulis prakata bagi buku “Light on Yoga” yang ditulis oleh B.K.S. Iyengar.
Di dalam buku itu, Iyengar menyebut Menuhin sebagai “teman dan murid yang saya hormati” (“my esteemed friend and pupil“).
Pada tahun 1982 saat Menuhin menjadi konduktor Berlin Philharmonic, ia melakukan headstand dan memimpin orkestra dengan kaki-kakinya.
Sebagai seorang Yahudi yang berprestasi, Menuhin juga dianugerahi penghargaan oleh Pemerintah Israel pada tahun 1991.
Penghargaan Wolf Prize tersebut ditanggapi oleh Menuhin secara kritis dalam pidato penerimaannya di Parlemen Israel, Knesset.
Menuhin secara terang-terangan mengkritik aksi pendudukan/ okupasi Tepi Barat oleh Israel kala itu.
“Cara memerintah yang sia-sia seperti ini, dengan ketakutan, dengan penghinaan terhadap martabat kehidupan yang paling mendasar, perlahan-lahan mencekik rakyat yang bergantung, seharusnya menjadi cara terakhir yang diadopsi oleh mereka sendiri yang sudah sangat memahami betapa mengerikannya arti penderitaan yang tidak terlupakan dari keberadaan seperti itu. Ini tidak layak bagi bangsaku yang besar, orang-orang Yahudi, yang telah berusaha mematuhi kode moralitas selama sekitar 5.000 tahun, yang dapat menciptakan dan mencapai masyarakat untuk diri mereka sendiri seperti yang kita lihat di sekeliling kita tetapi masih dapat membantah untuk membagikan kualitas dan manfaat besarnya kepada mereka yang tinggal di antara mereka.”
Singkatnya Menuhin tidak setuju dengan penggunaan cara-cara Israel dalam mendirikan negara Yahudi yang sudah mirip dengan Hitler yang dahulu membunuh jutaan orang Yahudi dan menyengsarakan jutaan lainnya.
Sebaliknya, ia percaya bangsa Yahudi sebenarnya bisa berkontribusi positif pada masyarakat apapun tempat mereka tinggal. Tanpa menyebabkan kerugian atau kesengsaraan di tengah-tengah orang lain yang bukan Yahudi yang hidup bersama mereka.
Karena itulah meski ia berdarah Yahudi, Menuhin sendiri tidak pernah menyatakan keinginan menjadi warga negara Israel atau tinggal di sana. (*/)
Referensi:
- https://www.hinduismtoday.com/magazine/july-august-september-2003/2003-07-yehudi-s-yoga/
- https://en.wikipedia.org/wiki/Yehudi_Menuhin
- https://en.wikipedia.org/wiki/Tirumalai_Krishnamacharya
4. https://www.classicfm.com/discover-music/humour/yehudi-menuhin-yoga/