Global Entrepreneurship Week 2014 Ingin Wujudkan Ekosistem Entrepreneurship yang Lebih Baik

PENGANTAR: Artikel ini saya tulis 2014 lalu dan saya tayangkan di sini kembali untuk dokumentasi.

21 Nov 2014 Hits : 1,134
Press conference GEW 2014 yang dihadiri Harun Hajadi (paling kiri) sebagai perwakilan dari Ciputra Group. (Foto: Dokumentasi Akhlis Purnomo)

Ciputraentrepreneurship News, Jakarta – Global Entrepreneurship Week Summit Indonesia 2014 diselenggarakan hari ini di Ciputra Teater, Ciputra World 1 Jakarta.  Event ini menjadi puncak dari serangkaian event entrepreneurship sebelumnya yang bertujuan ingin menyebarkan kesadaran untuk berentrepreneurship di Indonesia. Sejumlah entrepreneur, startup, investor dan wakil pemerintah dihadirkan untuk berdialog mengenai isu entrepreneurship.

Di Indonesia, GEWSI diadakan oleh Grup Ciputra yang dikenal memiliki perhatian tinggi pada entrepreneurship. Hal ihwal keterlibatan Grup Ciputra bermula saat Ir Ciputra menerima penghargaan dari Enst & Young tahun 2007 lalu. Saat itu ia tanpa sengaja bertemu dengan perwakilan Kauffman Foundation yang berpengalaman dalam bidang entrepreneurship di AS. Perbincangan berlanjut menjadi sebuah kerjasama pelatihan entrepreneurship bagi guru dan dosen. Ciputra tidak ingin melatih entrepreneur tetapi para guru dan dosen dengan alasan bahwa mereka ini akan bisa menyebarkan semangat entrepreneurship ke anak didik mereka. Dari sana, diharapkan ada peningkatan kesadaran berentrepreneurship di masyarakat luas.

Vice President Global Entrepreneurship Network Buke Chuhadar, Vice President Ewing Marion Kauffman Foundation Dane Stangler, dan Jeff Hoffman (pendiri Pricline dan ColorJar) berkesempatan memberikan presentasi mereka mengenai entrepreneurship dan scaling-up (cara membesarkan usaha).

Pokok bahasan scaling-up dipilih karena mayoritas UMKM di Indonesia mengalami kemadekan atau gagal berkembang untuk menjadi skala medium atau bahkan menjadi bisnis berskala lebih besar lagi di tahun-tahun berikutnya sebagian karena  pendirinya karena kurang  kreativitas dan inovasi. Masalah ini telah menginspirasi Pak Ci untuk mempromosikan entrepreneurship di Indonesia. Hal ini termasuk dukungan terhadap acara-acara seperti Global Entrepreneurship Week di Indonesia.

Ia menyoroti perlunya sinergi yang lebih baik antara 4 elemen: pemerintah, akademisi, bisnis dan organisasi sosial. “Kita masih kurang koordinasi yang mampu mempersatukan seluruh pemegang kepentingan entrepreneurship untuk bersama-sama mengupayakan terciptanya ekosistem startup yang lebih matang di Indonesia,” kata pendiri Grup Ciputra itu.

Event yang diadakan sepanjang pagi hingga petang ini juga diramaikan oleh gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang menyempatkan diri memberikan sambutan berjudul “Peran Entrepreneurship dalam Membentuk Masa Depan”. Ahok berpesan pada para anak muda yang hadir untuk turut menciptakan lapangan kerja.

Dalam kesempatan itu, Ir Ciputra dan Giuseppe Nicolosi juga hadir untuk meresmikan Ciputra-GEPI Incubator dan Startup Indonesia. Nicolosi adalah Regional Managing Partner Ernst & Young.

Dihadirkan pula sejumlah narasumber dalam talkshow “Developing Entrepreneurship Ecosystem in Indonesia” siang harinya. Perwakilan dari berbagai elemen memberikan pandangan mereka mengenai bagaimana Indonesia mesti membangun ekosistem entrepreneurship mereka. Salah satu pembicara, Shinta Khamdani dari Angel Investor Indonesia (ANGIN) mengatakan perlunya keterpaduan dalam membangun ekosistem tersebut. “Karena selama ini kita terkesan berjalan sendiri-sendiri,”tukasnya.

Dalam GEWSI ini, para entrepreneur dan startup juga diberikan kesempatan untuk unjuk diri. Sejumlah entrepreneur Indonesia dan manca naik panggung dalam acara “Talkathon” yang isinya memberikan kisah dan kiat entrepreneurship mereka di hadapan entrepreneur lain dan para mahasiswa. (*/Akhlis)

This entry was posted in Blog and tagged , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *