
Pagi ini saya membaca instagram story Ndoro Kakung yang mengarah ke akun facebook beliau yang isinya adalah soal brilliant jerk. Intinya adalah bahayanya orang-orang cerdas berkarakter pongah dan kejam serta culas.
Mending merekrut anggota tim atau pemimpin yang bisa merangkul semua orang dan bekerja dengan semua orang secara baik-baik. Bukan orang yang secara IQ memang luar biasa tapi EQ di bawah rata-rata. Ia mengatakan orang tipe brillian jerk begitu berbahaya karena bisa merusak budaya perusahaan.
Saya sepakat dengan sepenuh hati. Saya pernah menjadi saksi kehadiran orang seperti ini di tempat kerja dulu. Seorang pemimpin muda. Usia cuma selisih beberapa tahun dari saya yang cuma karyawan kontrak saat itu. Tapi ia sudah menjabat sebagai CEO. Mencengangkan, bukan? Betul sekali ia berbakat dan cemerlang. Tapi attitude sangat jauh dari menyenangkan. Kata-katanya pedas. Seolah mengatakan, “Kamu ini apa? Plankton aja. Saya nih, paus!”
Lalu saya juga teringat dengan instagram story Mufti Menk Official yang berkata bahwa keterampilan karier yang paling banyak diremehkan adalah mudah untuk diajak kerja bareng.
Ya Allah kok relatable banget!
Memang begitulah adanya. Bekerja dengan seseorang yang angkuh tak peduli secerdas apapun, secemerlang apapun ide-idenya, bakal susah dan bikin lelah.
Saya makin menyadari itu tatkala bekerja di agensi. Dengan tuntutan dan beban kerja yang sudah seabrek dalam tenggat waktu yang ketat, jika ada satu oknum brilliant jerk di tim saya atau di tim klien, pasti rasanya beban kerja bertambah. Dan siapa yang betah bekerja dengan beban psikologis tambahan begitu? Mungkin iya tetap dikerjakan tapi di belakang, semua mengeluh. Itu saja kalau termasuk brilliant, apalagi kalau cuma average jerk atau brainless jerk, wah makin tidak respect dengan si oknum kan?
Makanya saya juga dulu saat saya memutuskan untuk merekrut anggota tim, saya juga paling perhatikan, selain hard skills mereka adalah soft skill untuk bisa melebur dan bekerja sama dengan rekan-rekan kerja mereka. Please, dunia kerja sudah begitu menyesakkan sekarang. Kalau ditambah ada orang berkarakter jerk di tim baik di level bawah apalagi atas, rasanya pekerjaan kita jadi neraka dunia.
Dan ingatlah kalian para brilliant jerk, bahwa orang-orang yang angkuh itu diharamkan masuk surga (kalau kalian masih percaya agama ya) karena kesombongan itu tidak pantas ditunjukkan manusia yang begitu lemah seperti kita ini. Manusia yang tidak makan dua hingga tiga hari saja bakal menurun kemampuan fisik dan kognitifnya. Manusia yang kalau dihantam cuaca buruk sebentar saja bisa masuk angin, meriang dan demam. Yang pantas untuk sombong cuma Tuhan. Kalian tidak.
Dan kalau kalian berargumen bahwa attitude buruk kalian ke orang lain itu karena orang lain sulit paham hal-hal yang mudah dipahami bagi otak kalian, ingatlah bahwa jika memang itu benar pun hal itu tidak bisa menjadi alasan justifikasi yang valid.
So please be kind to whomever you meet at work. You will never know what they have been going through.
Leave a Reply