ISENG-ISENG beberapa waktu lalu saya menempuh UKBI atau yang dikenal sebagai uji kemahiran berbahasa Indonesia yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa.
Keperluan saya sebetulnya adalah untuk mengukur kemampuan saya dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat berkomunikasi dalam konteks profesional dan bisnis.
Saya menjalani ujian ini sebagai juru bahasa sehingga bisa dikatakan passing grade-nya seharusnya lebih tinggi. Mana ada juru bahasa yang level penguasaan bahasanya payah?
Sejauh ini saya memang bekerja lebih banyak di dunia kebahasaan. Saya pernah melakoni web content writer, copywriter, dan juga penyunting di sebuah website.
Cara Mendaftar dan Biaya Mengikuti UKBI
UKBI ini membutuhkan biaya dan bisa diikuti secara daring. Jika berminat mengikuti, Anda bisa mengunjungi tautan berikut ini: https://ukbi.kemdikbud.go.id.
Di sana Anda bisa mendaftar, untuk kemudian mendapatkan nomor pendaftaran dan diharuskan membayar Rp300.000 sebelum menentukan jadwal tes yang sesuai dengan ketersediaan waktu luang Anda.
Karena ujian ini daring, saya bisa mengikuti di rumah sehingga suasana tes bisa tenang dan terkendali. Tidak bising atau penuh gangguan. Ketenangan sangat penting karena bakal ada juga tes kemampuan mendengar. Jika fokus buyar, bisa turun skor perolehannya nanti.
Untuk membayar, Anda cukup transfer melalui Tokopedia karena biaya partisipasi UKBI masuk ke penerimaan negara bukan pajak seperti uang STNK dan sebagainya.
Setelah lunas, Anda akan dikirimi surel yang isinya tautan dan kata kunci untuk masuk ke akun dan menjalani tes daring pada jadwal yang sudah Anda pilih sendiri. Jika Anda lupa atau terlambat masuk ke ruang ujian daring, artinya yang rugi Anda sendiri.
Kiat Mendapatkan Skor UKBI yang Baik
Nah, setelah itu Anda bisa mengasah kemampuan berbahasa jika merasa kemampuan berbahasa Indonesia Anda agak tumpul dan berkarat akhir-akhir ini.
Sebelum UKBI, pastikan laptop Anda memiliki peramban Mozilla Firefox atau Google Chrome karena UKBI menyarankannya untuk jalannya ujian dengan optimal. Jadi untuk Anda yang terbiasa memakai peramban Safari atau yang lain, unduh dulu jauh-jauh hari sebelum jadwal UKBI Anda agar tidak terburu-buru saat akan mulai UKBI.
Hingga di tanggal pelaksanaan uji, Anda buka laptop di tempat yang tenang dan menyalakan kamera laptop agar pengawas dapat melihat wajah Anda saat mengerjakan soal-soal UKBI ini.
Meksipun memang ini tidak 100% bisa mencegah tindak kecurangan sepanjang UKBI daring, setidaknya peserta akan lebih kesulitan mencurangi pengawas dan sistem yang sudah ada.
5 Seksi dalam UKBI
Sebagaimana tes kemampuan berbahasa lainnya seperti IELTS dan TOEFL di bahasa Inggris, UKBI juga terdiri dari beberapa bagian yang akan menguji level penguasaan sejumlah keterampilan kita dalam berbahasa.
Ada 5 seksi yang saya ikuti dan Anda bisa pilih juga di awal pendaftaran. Karena semakin banyak seksi yang Anda ikuti, makin lama juga tesnya dan makin mahal pula biayanya.
Saya ambil 5 seksi: mendengarkan, merespon kaidah, membaca, menulis, dan berbicara.
Semua bisa Anda kerjakan dengan kecepatan masing-masing. Jika menurut Anda mudah, silakan langsung beralih ke seksi berikutnya tanpa harus meneliti ulang. Tapi jika dirasa kurang yakin dan perlu meneliti ulang jawaban, maka sah-sah saja untuk membaca soal lagi dan meyakinkan diri bahwa jawaban sudah benar.
Di seksi mendengarkan, saya harus mendengarkan sejumlah dialog dan monolog serta menjawab sejumlah soal setelahnya. Di sini kemampuan fokus harus tinggi, dan saya harus mendengarkan mono/dialog sembari membaca soal juga agar tahu harus fokus di bagian yang mana. Karena kalau fokus ke semua bagian mono/dialog, sungguh tidak mungkin otak menyimpan sebanyak informasi itu dalam sekali waktu.
Lalu seksi merespon kaidah mengharuskan saya memilih opsi yang salah dalam sebuah kalimat. Seksi ini bertujuan mengetahui pemahaman Anda soal tata bahasa dan hal-hal teknis sejenisnya.
Di seksi membaca, saya harus membaca sebuah teks dan menjawab beberapa pertanyaan. Kalau saya punya trik untuk baca pertanyaan langsung dan baru membaca teks secara cepat dan menemukan mana yang menjadi fokus pertanyaan. Kalau membaca semua teks secara utuh baru menjawab pertanyaan, rasanya buang energi.
Di seksi menulis, saya dihadapkan pada sejumlah soal yang relatif mudah karena dalam keseharian saya menulis dan menyunting tulisan orang lain. Dalam soal, saya diharuskan membuat tulisan pendek dengan batasan kata tertentu yang bisa menjelaskan secara runut dan sistematis sejumlah poin penting yang termuat dalam satu diagram atau foto atau gambar. Intinya, saya harus menjelaskan panjang lebar info visual itu jadi sebuah teks.
Lalu di seksi berbicara yang menjadi bagian terakhir, saya harus menghidupkan mikrofon laptop dan merekam kata-kata saya sendiri. Di sini, saya harus menjelaskan secara lisan sebuah topik yang sudah dipilih dan Anda diberikan informasi dasarnya. Anda butuh kemampuan menerangkan poin-poin tersebut secara mulus, kronologis, masuk akal, logis. Bak seorang pembicara publik di panggung.
Tanpa Bantuan Pengolah Kata dan Kamus
Di sini Anda sebaiknya tidak menggunakan secarik kertas untuk mencatat atau menggunakan piranti lunak lain untuk menulis draft pidato Anda di seksi berbicara, karena semua itu harus berupa catatan mental alias rancangan di dalam otak saja. Begitu saya mencoba klik Microsoft Word, kamera akan otomatis mati dan jika terlalu lama, Anda bisa dianggap melakukan kecurangan. Karena bisa saja Anda beralih dari jendela UKBI ke jendela peramban lain untuk mencari jawaban atau menggunakan Kecerdasan Artifisial.
Jadi proses membuat rancangan paparan singkat itu mesti bisa dilakukan dalam otak saja. Tidak harus mencorat-coret. Untuk Anda yang merasa tidak bisa merancang tanpa corat-coret, biasakan saja dulu untuk membuat ‘mental notes’ yang saya sarankan.
Untuk berbicara Anda akan diberikan batasan waktu 3 menit. Paparan singkat Anda mengenai topik yang sudah dipilih harus sudah selesai di hitungan menit ketiga. Tiada ampun jika melebihi durasi waktu tersebut.
Skor Akhir
Nah, skor UKBI ini baru saya dapatkan hari ini. Skor total saya 647, yang dikategorikan “sangat unggul”.
Tidak istimewa karena saya memang sudah bergelut di bidang kebahasaan selama kurun waktu 10 tahun terakhir. Jadi alangkah aneh jika justru saya meraup skot di bawah standar tersebut.
Saya juga akan dikirimi sertifikat keikutsertaan dalam waktu dekat ini.
Bagaimana dengan Anda? Sudah pernahkah mengikuti UKBI ini? Bagaimana pengalaman Anda sendiri mengikutinya? Bagikan pengalaman Anda di kolom komentar. (*/)